KEGIATAN UTAMA
PENGELOLAAN
HUTAN BERSAMA MASYARAKAT LOKAL
Keterlibatan
masyarakat lokal dalam pelestarian hutan menjadi salah satu kunci agar hutan
tetap lestari. PROFAUNA bekerja sama dengan masyarakat lokal dalam mengelola
hutan di Jawa Timur lewat skema perhutanan sosial. Masyarakat mengelola hutan secara
legal untuk meningkatkan taraf ekonomi, sambil menjaga kelestarian hutan.
Beberapa program perhutanan sosial yang didampingi PROFAUNA sudah menunjukkan keberhasilan seperti program agroforestry kopi di lereng Gunung Arjuna dan penanaman pohon buah di pesisir Malang bagian selatan. Program agroforestry kopi ini telah menghasilkan keuntungan ekonomi bagi petani, namun tanpa merusak tegakan pohon hutan yang ada.
Pendampingan PROFAUNA ke petani hutan dilakukan dalam bentuk penyuluhan, bantuan bibit pohon, bantuan pendirian pondok petani untuk pertemuan, bantuan pemasaran hasil pertanian dan patroli hutan bersama masyarakat lokal.
REHABILITASI HUTAN DAN PEMBIBITAN POHON
Kebakaran dan perambahan hutan untuk ladang pertanian menjadi permasalahan serius bagi kelestarian hutan di Pulau Jawa. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat ini luas kawasan hutan di Pulau Jawa hanya sekitar 24% dari luas Pulau Jawa yang sebesar 128.297 kilometer persegi.
PROFAUNA bersama masyarakat, pemerintah dan perusahaan lewat program CSR, terlibat dalam program rehabilitasi hutan di beberapa wilayah di Jawa Timur dan Bali. Program ini meliputi bantuan bibit pohon kepada masyarakat sekitar hutan dan penanaman pohon di beberapa hutan yang telah rusak.
Untuk menunjang rehabilitasi hutan ini, PROFAUNA bekerja sama dengan P-WEC (www.p-wec.org) menjalankan program pembibitan pohon. Hasil pembibitan pohon ini dibagikan gratis kepada masyarakat yang hendak memulihkan hutan.
Hutan
Pendidikan P-WEC adalah pusat pendidikan konservasi alam, outbound dan bird
watching yang berdiri sejak tahun 2003 di Malang, Jawa Timur. Selain menjalankan
program pembibitan pohon, Hutan P-WEC juga menawarkan beragam kegiatan edukasi
konservasi alam untuk masyarakat.
Hutan P-WEC merupakan bukti contoh kesuksesan menumbuhkan hutan. Lahan yang sekarang menjadi Hutan Pendidikan P-WEC itu dulunya adalah bukit gersang, yang kemudian mulai tahun 2002 dilakukan penanaman pohon seiring dengan pembanguan fasilitas P-WEC. Sekarang di Hutan Pendidikan P-WEC ada lebih dari 130 spesies pohon dan 50 jenis burung liar.
Hutan Pendidikan P-WEC juga secara rutin mengadakan pelatihan-pelatihan atau pendidikan terkait konservasi alam yang terbuka untuk umum. Selain pelatihan konservasi alam, P-WEC juga memberi kesempatan kepada mahasiswa yang ingin belajar tentang konservasi alam lewat program magang mahasiswa.
MONITORING
HUTAN DAN SATWA LIAR
Mencegah
itu lebih baik, daripada menangani masalah yang sudah terlanjur terjadi. Prinsip
ini yang dipakai PROFAUNA dalam menangani masalah perambahan hutan dan
perdagangan satwa liar ilegal.
Dengan melakukan secara rutin kegiatan monitoring atau patroli hutan, tim PROFAUNA berhasil mencegah banyak kasus perburuan atau penangkapan satwa liar untuk diperdagangkan dan perambahan hutan. Tim PROFAUNA sering menjumpai orang yang hendak berburu satwa atau menjaring burung di dalam kawasan hutan. Dengan pendekatan persuasif, para pemburu atau penangkap burung tersbeut berhasil dihalau keluar kawasan hutan.
Kegiatan
patroli hutan juga sering berhasil menyelamatkan hutan dari perambahan yang
lebih luas lagi. Ketika tim PROFAUNA menemukan kasus hutan lindung yang
dirambah atau dibuka secara ilegal, tim langsung berkoordinasi dengan penegak
hukum dan ororita terkait untuk menghentikan perambahan hutan tersebut.
Tindakan ini telah berhasil menyelamatkan banyak hutan di beberapa lokasi.